Veronika Decides to Die by Paulo Coelho - Review Buku
"Orang tidak pernah bisa belajar dari cerita orang lain, mereka harus mengalaminya sendiri"
Hallo semuanya! kembali pada dunia buku. Semoga kalian dalam keadaan sehat dan baik. Untuk kesempatan kali ini, aku akan mengulas karya dari penulis Paulo Coelho yang berjudul Veronika Memutuskan Mati. Tanpa berbasa-basi lagi langsung saja kita bahas buku yang satu ini.
Judul : Veronika Decides to Die (Veronika Memutuskan Mati)
Penulis : Paulo Coelho
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan ke-2: Juni 2019
Penerjemah : Lina Jusuf
Tahun Pertama Terbit : 1998 (Barcelona, Spain)
Halaman : 272 hlm
Genre: Drama, Psikologi, Romance
Summary:
Berkisah tentang seorang wanita bernama Veronika yang tinggal di Ljubljana. Ia berusia 24 tahun, memiliki kehidupan yang sempurna, muda, cantik, punya kekasih, keluarga yang menyayanginya, pekerjaan yang disukainya. Namun ada sesuatu yang hilang di dalam hidupnya. Maka pada tanggal 11 November 1997 yang dingin, ia menenggak segenggam pil tidur dan berharap tidak bangun lagi. Tapi ia terbangun di rumah sakit jiwa yang terkenal kejam, Villete dan diberitahu hidupnya tinggal beberapa hari lagi oleh Dr. Igor. Sang Dokter menjelaskan bahwa apa yang ia lakukan memang tidak berhasil di awal, namun pasti akan berhasil karena pil tersebut telah merusak jantungnya. Veronika hanya memiliki waktu lima hari.
Selama berhari-hari Veronika bertanya kepada dirinya sendiri, apakah ia benar-banar gila dengan tanggapan dari beberapa perawat di lembaga tersebut. Di Villete, ia bertemu dengan tokoh-tokoh yang juga pernah memiliki masalah sehingga mereka berakhir di tempat yang sama. Yang pertama, Zedka, wanita yang jiwanya bergerak ke luar tubuhnya atau perjalanan astral. Yang kedua, Mari dari anggota persaudaraan yang terkena panic attack . Yang ketiga, Edward, lelaki pengidap skizofrenia. Di dalam bukunya juga diberikan narasi masa lalu tokoh-tokoh terdekat yang ditemui Veronika. Zedka dengan cita-citanya mengenai cinta yang tidak mungkin. Mari atas penolakan hidupnya sebagai seorang pengacara. Edward dalam pencahariannya dalam eksplorasi Visi Firdaus.
Seiring berjalannya waktu, Veronika terus mengalami kesakitan di jantungnya. Dari sana ia mulai ingin menghabiskan hari-harinya dengan semaksimal mungkin. Di balik semua itu, Dr Igor sebenarnya menjalankan sebuah rencana. Dengan obat yang disebut fenotal, ia membuat efek serangan jantung buatan. Selama seminggu Veronika mendapat suntikan obat tersebut dan tentu ia sangat ketakutan, karena ia punya waktu untuk memikirkan kematian dan merenungkan kembali hidupnya. Dengan cara itulah, menurut tesis Dr. Igor yang bab terakhirnya berjudul "Kesadaran akan Kematian Membangkitkan Semangat Hidup yang Besar".
Cerita ini diakhiri dengan perayaan kebebasan yang dilakukan Veronika dan Edward. Berbeda dengan Dr. Igor yang telah berhasil melakukan ekperimennya mengenai kejiwaan.
Kutipan Favorit:
- "Pikiran akan selalu kembali, tetapi berusahalah untuk menyingkirkannya. Kalian punya dua pilihan: mengendalikan pikiran atau dikendalikan oleh pikiran. Kalian sudah terbiasa dikendalikan oleh pikiran, membiarkan diri hanyut dalam ketakutan, kecemasan, rasa tidak aman, karena kita semua cenderung menghancurkan diri sendiri." (133)
- Ketakutan berlebihan merupakan ketidakseimbangan (163)
- "Mungkin pada dasarnya, segala yang terjadi dalam hidup kita melulu karena kesalahan kita, dan sikap kita. Banyak orang menghadapi persoalan seperti kita dan sikap mereka sama sekali berbeda. Kita mencari jalan termudah: melepaskan diri dari kenyataan." (197)
- Bahaya dalam petualangan itu lebih berharga daripada seribu hari penuh ketenangan dan kenyamanan. (258)
Opini:
Alurnya mudah di mengerti. Banyak ditemukan kosa kata mengenai kejiwaan. Narasi cukup padat karena di dalamnya tidak hanya menceritakan tentang Veronika seorang. Buku ini cocok banget di baca buat kamu yang berada di ambang batas ketidaktahuan atas apa kamu inginkan. Menurut penulis, kegilaan itu adalah ketika kamu tidak tahu apa yang kamu mau. Soooo, hati-hati mulai dari sekarang. Cukup menyayat hati sih, setelah baca narasi dari semua tokoh, karena masalah mereka itu awalnya sederhana dan berakhir kompleks.
Rate:
3/5
Komentar
Posting Komentar